ACARA
VII
PENDUGAAN
HASIL PANEN PER HEKTAR
A.
Pelaksanaan Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada :
Hari :
Rabu.
Tanggal : 05 November 2014.
Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak,
Sleman,
Yogyakarta.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui cara pendugaan hasil
tanaman per hektar.
2.
Mengetahui komponen-komponen
hasil ekonomis tanaman.
C.
Dasar Teori
Kebutuhan air suatu tanaman dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang
diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi
(ET-tanaman) tanaman yang sehat, tumbuh pada sebidang lahan yang luas dengan
kondisi tanah yang tidak mempunyai kendala (kendala lengas tanah dan kesuburan
tanah) dan mencapai potensi produksi penuh pada kondisi lingkungan tumbuh
tertentu. Pendugaan
hasil panen per hektar dilakukan dengan cara ubinan yaitu kegiatan pengukuran
hasil panen tanaman pertanian dalam suatu lokasi atau luasan tertentu. Ubinan
dilakukan untuk menghitung produktivitas tanaman pertanian (padi dan palawija).
Satuan ini terutama dipakai untuk mengestimasi hasil atau produksi hasil
tanaman pangan, seperti padi atau kedelai. Pada suatu lahan diberi batas yang
dinamakan “petak ubinan”, berukuran satu ubin (Soemarno, 2004).
Efisiensi penggunaan air (EPA) adalah banyaknya hasil yang
didapat per satuan air yang digunakan. Satuan efisiensi penggunaan air ini
dapat dinyatakan dalam kilogram bahan kering per meter kubik air. Efisiensi
penggunaan air irigasi dapat ditingkatkan dengan, mengurangi banyaknya air yang
diberikan, mengurangi kebocoran-kebocoran saluran irigasi, meningkatkan
produktivitas, pergiliran pemberian air, dan pemberian air
secara
terputus (Kurnia, 2004).
Air mengalir dalam aliran yang terus
menerus melalui tanaman. Akar dari tanaman menyerap air dan mineral dari tanah.
Air ini kemudian mengalir ke atas melalui akar dan melalui pembuluh xylem dari
batang menuju ke daun. Sebagian kecil air ini digunakan tanaman untuk
berfotosintesis dan aktivitas lainnya. Sisanya menguap dari permukaan mesofil
daun dan berdifusi keluar melalui pori-pori daun yang disebut stomata.
Hilangnya air karena air tersebut menguap dari bagian udara tanaman disebut
transpirasi (Rao, 2006).
WUE dapat dimaksimalkan dengan
menerapkan defisit irigasi, teknologi irigasi dan penjadwalan irigasi serta
dengan meningkatkan praktek pertanian yang dapat mengakibatkan peningkatan
hasil panen. Irigasi tetes adalah respon terhadap tekanan pada sumber daya yang
terbatas air tawar dan memainkan peran penting dalam peningkatan WUE. Namun
demikian, masih ada informasi yang terbatas tentang cara menggunakannya pada
tanaman konvensional (Hassanli, 2010).
Faktor lain yang juga penting dalam
pertumbuhan tanaman selain tanah yaitu energi penyinaran dalam bentuk energi
panas dan cahaya, serta udara yang memberikan karbondioksida dan oksigen. Tanah
sendiri merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting, yang dapat
dimanipulasi untuk mempengaruhi penampilan tanaman, bila tanah salah digunakan
tanaman menjadi berkurang produksinya. Sedangkan bila ditangani secara
hati-hati dengan memperhatikan tabiat fisik dan biologinya, akan terus-menerus
akan mengahasilkan tanaman dalam beberapa generasi yang tidak terhitung
(Harjadi, 1979).
D.
Alat dan Bahan
1.
Meteran
2.
Tali
3.
Timbangan
4.
Sabit
5.
Ajir
E.
Cara Kerja
1.
Memilih 2 lokasi yang akan
dijadikan tempat ubinan.
2.
Mengukur menggunakan meteran
kedua lokasi tersebut dengan jarak panjang dan lebar masing-masing 2,5 meter.
3.
Memberi tanda hasil pengukuran
dari kedua lokasi tersebut menggunakan ajir dan tali.
4.
Memanen lokasi yang sudah
diberi tanda menggunakan sabit atau sabit bergerigi.
5.
Menimbang hasil dari kedua
lokasi ubinan tersebut.
6.
Cara menghitung ubinan dapat
menggunakan rumus :
Perkiraan hasil panen = x hasil rata-rata timbangan
F.
Data dan Hasil Pengamatan
Tabel 7.1 Perhitungan Sample Kangkung
pada Jarak Tanam 10 cm x 10 cm
Sample
|
Berat
(gram)
|
|
I
|
37
|
|
II
|
20
|
|
III
|
23
|
|
Jumlah
|
80
|
|
Rata-rata
|
26,67
|
Luas lahan = sisi x sisi
=
2 m x 2 m
=
4 m2
Perkiraan hasil panen = x
hasil rata-rata timbangan
= x
26,67
= 2500 x 26,67
= 66675 g/ha
= 66,675 kg/ha
Tabel 7.2 Perhitungan Sample Kangkung
pada Jjarak Tanam 15 cm x 15 cm
Sample
|
Berat
(gram)
|
I
|
17
|
II
|
33
|
III
|
34,5
|
Jumlah
|
84,5
|
Rata-rata
|
28,16
|
Luas lahan = sisi
x sisi
= 2 m x 2 m
= 4 m2
Perkiraan hasil panen = x
hasil rata-rata timbangan
= x
26,67
= 2500 x 28,16
= 70400 gram/ha
= 70,4 kilogram/ha
G.
Pembahasan
Hasil
perhitungan jumlah perkiraan panen kangkung menunjukkan hasil yang berbeda
antara tanaman kangkung yang ditanam menggunakan jarak tanam 10 cm x 10 cm
dengan 15 cm x 15 cm. Tanaman dengan jarak tanam 15 cm x 15 cm memiliki berat
yang lebih dibanding dengan tanaman dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm, faktor
yang menyebabkannya adalah jarak tanam yang semakin jarang akan membuat
persaingan antar tanaman dalam memperoleh cahaya dan unsur
hara semakin sedikit, pada tanaman pada jarak tanam 15 cm x 15 cm lebih
banyak memperoleh cahaya dan unsur hara sehingga menjadikan tanaman dapat tumbuh
dengan baik dan subur. Berbeda dengan tanaman yang ditanam pada jarak tanam
yang rapat, tanaman akan mengalami persaingan dalam mendapatkan cahaya dan
unsur hara sehingga pada jarak tanam yang rapat pertumbuhan tanaman akan cepat,
tidak subur dan kerdil. Dalam membuat perkiraan hasil panen dapat dilakukan
dengan cara ubinan yaitu pengukuran hasil panen tanaman pertanian dalam suatu
lokasi atau luasan tertentu, perhitungannya adalah dengan cara mengambil
beberapa sample kemudian menghitung
jumlah rata-rata sample. Jumlah rata-rata sample dibagi dengan luas bedengan
kemudian mengalikannya dengan 10.000 untuk satu hektar.
H.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1.
Pendugaan hasil panen per
hektar dilakukan dengan cara ubinan yaitu pengukuran hasil panen tanaman pertanian
dalam luasan tertentu.
2.
Komponen-komponen hasil
ekonomis tanaman kangkung yaitu seluruh daun dan batang muda tanaman.
I.
Daftar Pustaka
Hassanli.2010. Jurnal Resiko
Dalam Memanen.
http://www.academia.edu.
Diakses pada tanggal 20 November 2014 pukul 16.54 wib.
Harjadi.1979.Dasar Perhitungan
Hasil Panen.
http://denisaputra22.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 20 November 2014 pukul 17.03 wib.
Kurnia.2004.Hasil Panen Usaha Tani.
http://id.wikipedia.org.
Diakses pada tanggal 20 November 2014 pukul 17.05 wib.
Rao.2006.Menghitung Hasil Panen Petani
http://donasuntara209.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 21 November 2014 pukul 08.47 wib.
Soemarno.2004.Panen Kangkung Organik
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus